Mengenai Saya

KENDARI, SULTRA, Indonesia
Mahasiswa Prog. Studi Pendidikan Biologi FKIP UNHALU

Kamis, 22 April 2010

BIOKIMIA dan METABOLISME

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Melalui pengkajian dan penelitian telah banyak pengetahuan mengenai biologi molekuler yang sangat banyak membantu memperoleh ilmu pengetahuan tentang hal-hal yang dianggap baru yang mungkin pada awalnya dianggap tidak mungkin terjadi, tetapi dengan kerja keras dan keekunan para peneliti hingga banyak halpun daopat terungkap. Salah satu penemuan molekuler yang dianggap kemajuan besar adalah penemuan DNA dan RNA yang biasa disebut asam nukleat. Setelah terkuaknya misteri struktur dari asam nukleat tersebut para penelitipun berlomba-lomba menguak informasi mengenai asam nukleat tersebut dan ternyata berdasarkan banyak penelitian-penelitian para ahli mampu memecahkan banyak persoalan-persoalan medis melalui penerapan dari hasil penelitian yang dikembangkan para ahli tersebut. Salah satu informasi yang berhasil ditemukan para ahli adalah mekanisme biosintesis asam nukleat, proses rumit inilah yang bertanggungjawab tentang ekspresi gen dan apabila terjadi kesalahan sedikit saja memicu banyak sekali persoalan-persoalan. Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya makalah ini.

  1. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah:

` 1. Apa itu biosintesis asam nukleat?

2. Bagaimana tahapan-tahapan biosintesis?

  1. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan menegenai biosintesis asam nukleat

  1. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Sebagai acuan mengenai biosintesis asam nukleat.

2. Penulis mampu menjelaskan proses biosintesis asam nukleat.

BAB II

PEMBAHASAN

DNA didalam sel eukariota mengadakan ikatan dengan beragam protein sehingga terbentuk sebuah struktur yang dinamakan kromatin. DNA heliks untai ganda di dalam kromatin setiap kromosom memiliki panjang seribu kali diameter nukleus sel.

Kebanyakan DNA ini berikatan dengan protein histon untuk struktur yang dinamakan nukleosom. Nukleosom berfungsimemampatkan DNA. Strukttur dengan urutan lebuh tinggi lain, yaitu fibril 10-nm dan serat (fiber) 30-nm, akan memampatkan DNA lebih lanjut. Sehingga sebanyak 90% DNA berada dalam keadaan tidak aktif melakukan transkripsi. DNA seperti ini biasanya berikatan dengan nukleosom dan tidak sensitif terhadap pencernaan oleh enzim nuklease. DNA di dalam regio yang aktif melakukan transkripsi sensitif terhadap serangan enzim nuklease, dan beberapa regio bersifat sangat sensitif. Regio yang hipersensitif ini sering memiliki tapak pengendalian transkripsi. DNA (gen) yang secara transkripsional bersifat aktif sering terkelompok dalam regio-regio setiap kromosom. Di dalam regio ini, gen-gen dapat dipisahkan oleh DNA inaktif dalam struktur nukleosom. Pembagian lebih lanjut terjadi di dalam gen.

DNA eukariota pada sel yang tidak membelah terletak di dalam kromosom, yang secara khas bergabung sebagai pasangan-pasangan identik. DNA di dalam kromosom mengalami replikasi secara tepat melalui kaidah pembentukan pasangan basa selama fase S siklus sel. Setiap untai heliks ganda akan mengalami replkasi secara berbarengan, kendati terjadi malalui mekanisme berbeda. Sebuah kompleks protein, termasuk DNA polimerase mereplikasi untai pendahulu secara kontinu dalam arah 5’ke 3’. Untai lambat akan direplikasi secara terputus-putus, pada potongan-potongan pendek 150-250 nukleotida, dalam arah 3’ ke 5’, potongan-potongan ini dinamakan fragmen okazaki dan kemudian disambung oleh DNA ligase. Replikasi DNA terjadi di berbagai tempat yang disebut sebagai gelembung replikasi dalam setiap kromosom. Dalam sebuah sel tipikal, keseluruhan proses membutuhkan waktu sekitar sembilan jam. Sejumlah mekanisme, yang menggunakan enzim-enzim berbeda akan memperbaiki DNA yang rusak, seperti sesudah suatu pemajanan pada mutagen kimia atau radiasi ultraviolet (Murray, 2003).

Replikasi DNA yang rumit ini dilangsungkan melalui proses yang dinamakan semikonservatif

Resize of Biosel66c

Transkripsi (sintesis RNA)

Transkripsi dikatalisa oleh polimerase RNA yang diarahkan oleh DNA, yaitu enzim kompleks yang membuat RNA yang bersifat komplementer dengan salah satu untai DNA dupleks, dimulai dari ribonukleosida 5-trifosfat. Polimerase RNA prokariotik memerlukan subunit sigma khusus untuk mengenali daerah promoter pada DNA, yang merupakan isyarat bagi inisiasi RNA. Banyak rantai RNA yang dapat disalin (ditranskrip) sevara serentak dari satu gen. RNA ribosom dan RNA pemindah dibuat dari prekursor yang lebih panjang, yang lalu diolah lagi oleh nuklease dan selanjutnya dimodifikasi oleh enzim menghasilkan produk akhirnya. Di dalam eukaryotik, RNA dbuat dari prekursor yang lebih panjang, yang dikenal sebagai RNA inti heterogen. Golongan molekul ini selanjutnya dimodifikasi dengan melekatnya ekor poli A pada ujung 3’dan kepala metilguanosin pada ujung 5’. Intron dibebaskan dengan bantuan RNA inti berukuran kecil (Lehninger, 1982).

DNA secara enzimatik ditranskripsi di dalam inti sel menghasilkan RNA-RNA yang meliputi:

ribosomal RNA (rRNA)

messenger RNA (mRNA)

transfer RNA (tRNA)

(Arbianto,1996)

tRNA%203DtRNA

(tRNA) (mRNA)

BAB III

PENUTUP

  1. Simpulan

Simpulan dari makalah ini sebagai berikut:

1. Biosintesis asam nukleat aalah pembuatan asam inti yaitu DNA dan

RNA

2. DNA dibuat melalui proses replikasi yang rumit begitu pula RNA

melalui proses transkripsi

DAFTAR PUSTAKA

Arbianto, P., 1996, Biokimia Konsep-Konsep Dasar, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Bandung.

Lehninger, Albert L., 1982, Biokimia, Erlangga, Jakarta.

Murray, Robert K., 2003, Biokimia Harper, EGC, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar